Inilah Beberapa Manfaat Daun Ungu Untuk Kesehatan Tubuh
Daun ungu dipercaya mempunyai banyak manfaat daun ungu untuk kesehatan tubuh serta untuk penyembuh berbagai penyakit.
Selamat datang dan terimakasih karena telah berkunjung kesalah satu situs resmi milik alfian herbal yang merupakan agen resmi pusat penjualan obat herbal online terbesar dan terpercaya di indonesia. Dalam kesempatan kali ini kami akan berbagai informasi seputar kesehatan yang akan meliputi manfaat daun ungu untuk kesehatan.
Manfaat daun ungu untuk kesehatan | Daun ungu atau disebut pula daun wungu memiliki nama latin Graptophyllum pictum adalah tanaman asli papua dan polinesia. Daun ungu sudah dikenal sejak lama di berbagai belahan dunia termasuk Asia Tenggara, Afrika dan Polinesia sebagai salah satu herbal yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah kewanitaan. Daun ungu adalah tumbuhan semak halus yang tegak, dan bercabang tumbuh hingga 3,5 meter. Daunnya berlawanan, panjang 10 sampai 20 cm, berwarna keunguan dan kadang ada bercak putih/hijau ditengahnya.
Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid sen diri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas.
Dr JM Sugiarto memberikan bukti, Konsumsi 1 gelas rebusan daun ungu selama dua bulan berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir.
Sebagai analgesik pun khasiat daun ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan. Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut kemampuan efek analgesik dan antiinfl amasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Hal ini berkat kemampuan alkaloid daun wungu dalam menghambat pembentukan prostaglandin.
Penelitian yang dilakukan oleh drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Penelitian yang menggunakan 40 sampel gigi tiruan arkrilik dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% daun ungu dan direndam selama 15 menit. Setelah dipakai oleh pasien selama 4 jam, gigi palsu itu kemudian dibilas dan diperiksa. Hasilnya, daun ungu ampuh mencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus, cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak. Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%.
Kandungan Nutrisi Daun Ungu
Daun ungu sangat tinggi kandungan alkaloid dan glikosidanya. Selain itu, dau ungu juga mengandung saponin, tanin, fenolik, flavonoids, triterpenoids, dan steroid. Yuk kita bahas satu per satu mengenai kandungan nutrisinya.
- Alkaloid
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini.
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid. Salah satu contoh tanaman alkoloid adalah pepaya yang merupakan penghasil papaine.
Istilah “alkaloid” (berarti “mirip alkali”, karena dianggap bersifat basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.
- Glikosida
Glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya. Gugus hidroksil pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya. Perubahan ini disebut mutarotasi. Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan. Banyak glikosida dikenal. Beberapa, seperti ouabain atau amygdalin sangat beracun. Lainnya, seperti oligosakarida umum dan polisakarida yang ditemukan dalam sel-sel tubuh. Glikosida banyak digunakan sebagai obat. Glikosida ditemukan pada kebanyakan jaringan tumbuhan dengan jumlah yang sangat sedikit. Sekain beada pada sel tumbuhan, glikosida juga terdapat pada sel jamur, bakteri, dan hewan. Glikosida ini dibentuk dari reaksi biokimia yang membuat senyawa yang lebih polar daripada air terlarut dalam molekul. Tanaman dengan kandungan glikosida tinggi digunakan sebagai suatu obat dengan suatu efek terapi karena memiliki efek bioaktif. Ia memiliki efek terapi pada dosis yang rendah dan memiliki dosis toksik dengan dosis tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa glikosida ini memiliki indeks terapi yang sempit.
- Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam (Harbrone,1996). Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit, yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas (Burger et.al,1998) Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai sabun “Sapo” berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba. Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai enzim (Robinson,1995).
Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan karena kita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul karena adanya penurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan permukaan disebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapat mengkacaukan iktan hidrogen pada air. Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua bagian yang tidak sama sifat kepolaranya. Dalam tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang biasa disebut saponin. Saponin berbeda struktur dengan senywa sabun yang ada. Saponin merupakan jenis glikosida. Glikosida adalah senyawa yang terdiri daro glikon (Glukosa, fruktosa,dll) dan aglikon (senyawa bahan aalam lainya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat dikocok dengan air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin (Najib, 2009). Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan triterpen. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin.
Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Masing-masing senyawa ini banyak dihasilkan di dalam tumbuhan (Hartono, 2009). Tumbuhan yang mengandung sponin ini biasanya memiliki Genus Saponaria dari Keluarga Caryophyllaceae. Senywa saponin juga ditemui pada famili sapindaceae, curcurbitaceae, dan araliaceae.
Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui mungkin sebagai penyimpan karbohidrat atau merupakan weste product dan metabolism tumbuh-tumbuhan kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga.
Sifat-sifat Saponin :
a. Mempunyai rasa pahit
b. Dalam larutan air membentuk busa stabil
c. Menghemolisa eritrosit
d. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
e. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksiteroid lainya
f. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
g. Berat molekul relative tinggi dan analisi hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati
Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (Surface tenstn) dengan hidrolisis lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat (heksosa, pentose, dan Saccharic acid) (Kim Nio,1989)
- Tanin
Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
Tanin (dari bahasa Inggris tannin; dari bahasa Jerman Hulu Kuno tanna, yang berarti “pohon ek” atau “pohon berangan”) pada mulanya merujuk pada penggunaan bahan tanin nabati dari pohon ek untuk menyamak belulang (kulit mentah) hewan agar menjadi kulit masak yang awet dan lentur. Namun kini pengertian tanin meluas, mencakup aneka senyawa polifenol berukuran besar yang mengandung cukup banyak gugus hidroksil dan gugus lain yang sesuai (misalnya karboksil) untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul yang lain.
Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan; pelbagai senyawa ini berperan penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama, serta dalam pengaturan pertumbuhan. Tanin yang terkandung dalam buah muda menimbulkan rasa kelat (sepat); perubahan-perubahan yang terjadi pada senyawa tanin bersama berjalannya waktu berperan penting dalam proses pemasakan buah.
Kandungan tanin dari bahan organik (serasah, ranting dan kayu) yang terlarut dalam air hujan (bersama aneka subtansi humus), menjadikan air yang tergenang di rawa-rawa dan rawa gambut berwarna coklat kehitaman seperti air teh, yang dikenal sebagai air hitam (black water). Kandungan tanin pula yang membuat air semacam ini berasa kesat dan agak pahit.
- Fenolik
Senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder tanaman serta komponen penting dalam kualitas sensoris dan nutrisi buah, sayuran, dan tanaman lainnya (Tomas-Barberan et al., 2000; Lapornik et al., 2005). Senyawa ini memiliki cincin aromatik yang membawa satu atau lebih gugus hidroksil dan strukturnya bervariasi mulai dari molekul fenolik sederhana hingga polimer kompleks dengan massa molekul relatif yang tinggi (Balasundram et al., 2006).
Fenolik adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam, memiliki fungsi fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Sebagai kelompok senyawa bioaktif terbanyak, fenolik mempunyai beragam peran biologis, diantaranya sebagai fitoalexin (Popa et al., 2008), antifeedants, penarik untuk serangga penyebuk (pollinator), mempengaruhi pigmentasi tanaman, sebagai antioksidan dan agensia pelindung terhadap sinar ultra-violet (Naczk dan Shahidi, 2006).
Senyawa fenolik tidak hanya mencakup molekul-molekul yang memiliki struktur polifenol (yaitu beberapa gugus hidoksil pada cincin aromatis), tetapi juga molekul dengan satu cincin fenol, misalnya asam fenolik dan alkohol fenolik. Polifenol terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jumlah cincin fenol yang terkandung dan terikat pada cincin ini satu dengan yang lain. Kelompok utama polifenol meliputi flavonoid, asam fenolik, tanin (hidrolisis dan kondensasi), stilbena dan lignan (Yoshihara et al., 2010). Saat ini terdapat lebih dari 8000 jenis polifenol yang secara luas terdistribusi pada bagian daun, biji, batang kayu, dan bunga (Heim et al., 2002), termasuk di dalamnya 4000 jenis flavonoid yang telah teridentifikasi dan jumlahnya masih terus bertambah (Harborne et al., 1999). Selanjutnya flavonoid dikelompokkan menjadi antosianin, flavon, isoflavon, flavanon, flavonol dan flavanol (Tsao dan Yang, 2003).
- Flavonoids
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru . Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.
- Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu skualena, senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987).
Menurut Harborne (1987) senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat golongan,yaitu: triterpen sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida jantung.
Triterpenoid tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam damar gom. Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.
Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk pertama kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa malam epikutikula dan minyak nabati (minyak zaitun). Senyawa triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi. Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol eufol dari euphorbia sp dan asam elemi dari canarium commune.
Triterpenoid yang terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula bekerja sebagai pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.
Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan komponen aktif dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria.
- Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung, menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif.
Berikut Inilah Manfaat Daun Ungu Untuk Kesehatan Tubuh
-Anti-inflamasi
Studi ekstrak etanol menunjukkan kedua efek anti-inflamasi dan analgesik. Flavonoid yang ditemukan di salah satu fraksi diasumsikan sebagai zat untuk efek antiinflamasi.
-Anti plak gigi
Studi ekstrak terhadap pertumbuhan plak pada gigi tiruan resin akrilik lengkap menunjukkan penghambatan pertumbuhan plak, dengan hambatan pertumbuhan tertinggi pada ekstrak 40%.
-Anti-implantasi
Studi tikus albino menunjukkan ekstrak etanol daun ungu menunjukkan aktivitas oksitosik sebanding dengan oksitosin sedangkan ekstrak air mengurangi kontraksi normal rahim. Hasil mendukung penggunaan tanaman dalam pengobatan tradisional sebagai penolong persalinan dan menunjukkan hal itu dapat digunakan di awal kehamilan sebagai alat kontrasepsi.
-Antidiabetes / hipoglikemik
Studi pada tikus Wistar diabetes diinduksi aloksan menunjukkan ekstrak air daun segar memiliki efek hipoglikemik sebanding dengan metformin. Studi toksisitas menunjukkan hal itu dapat dengan aman diberikan secara oral tanpa efek yang tidak diinginkan.
-Renoprotektif atau melindungi ginjal
Studi mengevaluasi efek ekstrak alkohol pada nefrotoksisitas (keracunan pada ginjal) diinduksi cisplatin pada tikus albino. Hasil penelitian menunjukkan efek pencegahan yang signifikan dengan penurunan kreatinin dan urea dan sistem pertahanan restorasi antioksidan normal.
-Mengobati wasir
Tanaman ini memang berkhasiat sebagai obat wasir atau penyakit yang disebabkan oleh pembengkakan pada bibir anus. Tumpukan atau wasir adalah penyakit yang ditandai dengan pembuluh darah bengkak atau membesar di dasar usus poros, baik di dalam dan di luar anus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan seperti bisul merah kebiruan atau kehitaman. Wasir dapat disebabkan oleh kurang serat. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam buang air besar atau sembelit sehingga pasien sering strain. Penelitian oleh dosen Farmakologi FKUI menunjukan sebanyak 9-10 gram tanaman daun wungu segar dan kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai sisa 1 gelas dan minum satu kali setiap hari. Lima hari kemudian, wasir gejala seperti nyeri, perdarahan, dan panas hilang tanpa jejak. Mengkonsumsi 1 cangkir rebusan tanaman karikatur selama dua bulan berturut-turut mampu membebaskan rakyat dari gangguan wasir.
Nah itulah yang dapat kami sampaikan mengenai manfaat daun ungu untuk kesehatan , semoga artikel sederhana yang kami kutip ini bermanfaat untuk anda semua.
Baca juga : Manfaat Blewah Untuk Kesehatan Tubuh
Terus kunjungi situs https://caramengobatilambungkembung.wordpress.com/ untuk mengetahui informasi kesehatan lainnya , karena kami akan terus udpate setiap harinya.
Manfaat Daun Ungu Untuk Kesehatan